Pengikut Blog

0
tip
Makna Kehilangan  

cry Pictures, Images and Photos
Siapa yang tidak sedih ketika kehilang­an sesuatu yang berharga dalam hi­dup­nya? Seorang ibu menangis pedih ka­re­na kehilangan anak tunggalnya yang me­ninggal karena sebuah kecelakaan. Se­mua orang akan mengerti kepedihan ha­ti sang ibu dan memakluminya apabila sang ibu menangisi kepergian si anak se­demi­kian rupa.

Bicara tentang kehilangan, sesung­guh­nya tidak ada yang dapat menandingi ke­pe­dihan Ayub. Bayangkan, dalam seke­jap hartanya habis. Bukan hanya itu, ke­pe­­dihannya makin bertambah ketika se­mua anaknya pun tewas seketika, bahkan kesehatannya pun hilang. Dalam sekejap, Ayub, yang semula adalah orang yang ka­ya raya, menjadi orang yang sangat mis­kin. Dari orang yang memiliki anak menjadi ayah yang tanpa anak lagi. Dari orang yang sehat menjadi orang yang memiliki sakit borok di sekujur tubuhnya. Ditambah lagi dengan cibiran dari sang istri—orang yang seharusnya menjadi penolong dalam hidupnya. Kurang apa lagi derita yang dirasakan oleh Ayub? Namun yang luar biasa, da­ri mulut Ayub tidak keluar kata-kata keluhan, tetapi sebuah kata pu­jian, “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah na­ma Tuhan!” (ayat 21). Ayub sadar bahwa semua yang ia miliki bukan miliknya, melainkan milik Tuhan, sehingga tatkala Tuhan mengambil se­mua yang ada pada Ayub, Ayub tidak memprotes dan menuduh Tuhan sebagai tokoh yang kejam dan tidak adil.

Ada kalanya dalam hidup, kita mengalami kehilangan. Memang be­rat dan pedih jika kita mengalaminya. Namun, mari kita meman­dang semuanya itu sebagaimana Ayub memandangnya supaya kita da­pat menghadapi peristiwa kehilangan dengan tetap berpengha­rap­an.

post signature

AddThis Social Bookmark Button


0 yang nak menambah: to “ Makna Kehilangan

A H L A N W A S A H L A N Y A H A B E E B E E . .

MyEm0.Com
 

Design by Amanda @ Blogger Buster